Sistem Layanan Pengunci Pada Pintu Dengan Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) Berbasis Arduino
DOI:
https://doi.org/10.62712/juktisi.v2i1.59Keywords:
RFID, Teknologi Informasi, Teknologi, Arduino Uno, Selenoid Door LockAbstract
Rancangan pada kunci pintu yang sekaligus berfungsi sebagai pengaman masih belum maksimal digunakan berdasarkan fungsinya. Adanya perkembangan terhadap teknologi dan sistem informasi menunjukkan dengan penggunaan RFID sebagai kunci pintu dapat digunakan dengan optimal bagi para penguna dalam mengaksesnya hanya dengan menempelkan kartu ID mereka pada bagian pintu yang sudah disediakan pada saat kondisi pintu terbuka dan tertutup. Dengan adanya rancangan alat pengunci pintu dengan menggunakan RFID bertujuan dapat memberikan kemanan pada ruangan. Perancangan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan arduino uno sehingga pengguna hanya dengan menempelkan RFID sehingga pengguna tidak memerlukan kunci manual tambahan sebagai pengama pada ruangan dosen. Metode yang dipakai yakni dengan menggunakan telegram yang menjadi sumber informasi untuk mengetahui keberadaan seseorang yang ada didalam ruangan. Yang dihasikan oleh penelitian ini menggunakan RFID yang menjadi kunci elektrik yang dikoneksikan dengan Arduino Mega 2560, dan Driver Relay sebagai saklarnya. Penggunaan RTC sebagai indikator waktu pergantian status dosen dan saklar otomatis untuk mengaktifkan dan menonaktifkan rancangan alat dan penggunaan ESP8266 sebagai perantara dari rancangan alat menuju Telegram dengan menggunakan jaringan internet (Wifi). Rancangan ini menghasilkan output sistem pengunci pintu yang sekaligus dapat menginformasikan keberadaan dosen dalam ruangan melalui indicator led yang terdapat pada depan pintu dan juga aplikasi telegram yang dapat di periksa dari jarak jauh untuk status yang dberikan yaitu Ada, Sibuk, dan Tidak Ada.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Angga Wranata

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Angga Wranata




