Kampanye Anti Sedentari: Edukasi Bahaya Kurang Gerak Dan Penerapan Aktivitas Fisik Ringan Di SDN Pangkalan 2 Kabupaten Pandeglang
DOI:
https://doi.org/10.62712/juribmas.v4i2.553Abstract
Abstrak
Perilaku kurang gerak (sedentary behaviour) pada anak usia sekolah dasar menjadi salah satu faktor risiko utama terhadap peningkatan obesitas, gangguan metabolik, serta penurunan kesehatan fisik dan mental. Fenomena ini juga terjadi di lingkungan sekolah dasar, termasuk di SDN Pangkalan 2 Kabupaten Pandeglang. Kegiatan edukasi dan penerapan aktivitas fisik ringan dilakukan sebagai upaya promotif dan preventif terhadap dampak negatif kurang gerak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai bahaya gaya hidup sedentary serta membentuk kebiasaan hidup aktif melalui aktivitas fisik sederhana yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah. Metode kegiatan meliputi penyuluhan interaktif, demonstrasi aktivitas fisik sederhana, serta evaluasi melalui kuesioner pre dan post kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa menunjukkan antusiasme tinggi dan memahami pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan. Edukasi yang menyenangkan dan berbasis praktik terbukti efektif dalam membangun kesadaran gerak pada anak. Oleh karena itu, penerapan program serupa secara berkelanjutan di sekolah dasar dapat menjadi langkah strategis dalam mencegah penyakit tidak menular dan menciptakan generasi yang lebih sehat.
Downloads
References
Burhan, A., et al. (2021). Obesity as a risk factor for decreased physical activity vs. decreased physical activity as a risk factor for obesity. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. (Longitudinal study using IFLS data)
Hanifah, L., Nasrulloh, N., & Sufyan, D. L. (2023). Sedentary behavior and lack of physical activity among children in Indonesia. Children, 10(8), 1283. https://doi.org/10.3390/children10081283
IDAI. (2016). Aktivitas fisik pada anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/aktivitas-fisik-pada-anak.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Kurang gerak tingkatkan risiko penyakit tidak menular. https://kemkes.go.id/id/kurang-gerak-tingkatkan-resiko-penyakit-tidak-menular.
KlikDokter. (2020). WHO: 80% anak di dunia kurang aktif bergerak dan berolahraga. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/who-80-anak-di-dunia-kurang-aktif-bergerak-dan-berolahraga-mengapa.
Physical Activity and Sedentary Behavior Research in Indonesian Youth: A Scoping Review. (2020). International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(20), 7665. https://doi.org/10.3390/ijerph17207665
Popmama. (2024). Gaya hidup sehat dengan bergerak 15 menit setiap hari. https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/gaya-hidup-sehat-dengan-bergerak-15-menit-setiap-hari-00-qqzmd-n18jnt.
Prudential Indonesia. (2023). Penyakit yang diakibatkan kurang gerak. https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/penyakit-yang-diakibatkan-kurang-gerak
Sukatemin, S., Muhalla, H. I., Muarrofah, M., Utari, D. A., & Fitriani, V. Y. (2025). Sedentary lifestyle and the threat of obesity among young people. The Journal of Academic Science, 2(1). https://doi.org/10.59613/3cjm3157
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tito Parta Wibowo, Pardiman, Yuke Andriani, Fenti Nur Meliyani, Ina Muawanah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
 
						 Tito Parta Wibowo
								Tito Parta Wibowo
							 
							




















